Urip kuwi...

Senin, 07 Februari 2011

Mengajar Pertama: "Pak Eron!" atau "Mister"



gue lihat murid gue yang lucu-lucu
memiliki mata ingin tahu tentang suatu hal
ada pengharapan besar di dalam mata mereka kepada gue
senyum yang bisa menyejukkan gue di ruangan kantor yang panas
dengan kipas angin yang sepertinya lelah

Gue melihat langkah kecil mereka
tak pernah ada dosa, hanya kebohongan karena rasa takut dibenci
tapi sesungguhnya mereka tak pernah rela untuk berbohong
"kalian murid-muridku seperti benih-benih"
yang ditebarkan tanpa dirawat
membiarkan kalian belajar dari alam dan kerasnya hidup di kota

saat Gue ceritakan tentang indahnya alam
rasa ikan atau udang goreng bakar tangkapan sendiri yang dimasak bersama teman,
atau berlarian di padang rumput bertemu banyak hewan kecil
mereka tampak terbelalak seakan hal itu tak ada dalam riwayat hidupnya
"pak, yang aku tahu hanya facebook, pointblank, D.O.T.A, apartemen, sepak bola ruangan, mall"
"aku tak pernah pak, rasakan tertidur di hamparan rumput hijau, atau bermain sepak bola di atasnya"

ketika gue melihat kalian, gue melihat Dia
dan juga melihat kamu
gue juga melihat diri gue sendiri, mungkin dengan baju yang lusuh, dan kotor
bekas bermain bola tanah di sawah
ketika gue melihat kalian, gue tak bisa meninggalkan kalian tanpa ilmu yang pernah gue dapat
atau tanpa pesan yang Dia titipkan kepada gue, bahwa Dia sangat mencintai kalian
sekalipun papa dan mama sering berantem di rumah, sekalipun mereka telah berpisah

Ayah, tetaplah jadi panutan kalian, karena kalian miliki harapan seperti Ayahnya, sang Idola
Ibu, tetaplah jadi rumah kalian, tempat kaliah menimba kasih sayang dan perhatian seperti Bunda pengasih yang setia
takut ketika ada suara keras, dan takut karena ada yang marah
gue harap mereka tetap menjadi seorang yang tau tentang kodratnya sebagaimana mereka tercipta karena mereka dicintai, dan memandangnya sebagai sebuah anugerah

Takut, kepolosan, daya imajinasi, dan ketidakberdayaan...
menyadarkan gue
kalianlah yang memiliki Surga
biarkanlah mereka dekat ke gue, tersenyum menyebut nama gue dengan semangat dan pengharapan itu
Yesus gue tau rasanya bahagia ketika mereka berteriak memanggil...

"Pak Eron!" atau "Mister!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar