Urip kuwi...

Selasa, 08 Februari 2011

"Hari ini...OaaawaAAArgh....#labil, yah begitulah"

Di sisi lain mereka terlihat lucu, di sisi lain mereka sangat mengganggu
Di sisi lain mereka menampakkan gambarMu, di sisi lain mereka menampakkan citra orang tua mereka di rumah

Kalo ada anak yang sedikit beda, berisik minta ampun ada aja yang dikerjain,
dalam batin kita pasti pernah tuh ngomong kayak begini, "duh anak siapa sih ini!"

Di sisi lain hati gue bicara, yah itulah anak-anak. Perlu skill dan kesabaran ekstra tinggi
untuk menguasai mereka yang masih doyan bermain

Terus gue muter otak, harus dibawa kemana mereka yah??
apa gue hipnotis semua biar mereka nurutin gue, hahaha...
#cuma bercanda

yang ada nanti wali murid nanti datang ke gue semua.
"loh anak gue kok jadi begini?"

"loh memang begitu kok bu, pak?"

"kok jadi bandel?"

"wah ya, gak tau, di rumah gimana?"

"di rumah fine-fine aja?"

"prett..."

"loh kok prett..waktu buatnya dulu mikirin apa??"

"apa yawh???" # sok-sok mikir gitu

"kok beda sama saya pak?", cetus pak wali murid

"loh kok bisa? waktu buat bareng bapak gak? kemaren-kemaren?"

"Ma, gimana?"

"Ha? Apanya Pa?"

"waktu itu sama papa bukan?"

terdiam cukup lama.....

"Maaf pak,bu, bukan saya memotong, bukan saya ikut campur,
alangkah lebih baik diselesaikan dulu deh di rumah, masalah ini...
nanti kalo dah ketemu jawabanya balik sini lagi..."

yup, satu masalah selesai. Gaya ngeles kayak bajaj paling oke!.

muncul lagi masalah yang baru

"Pak!"

"apa? apa anakku yang unyu :)?" # penuh senyum kasih sayang

#anaknya sambil nangis cerita,
"Anu!, Anu...saya di gituin sama dia!"
# sambil menujuk

#yang ditunjuk,
"Ha????, bukan saya pak! Sumpah! habisan dia juga..."

"Tapi kan sakit tau!"

"habis loe juga sih! kan gue jadi gitu deh..."

#dalam hati
"sik...sik...sik iki ki masalahe opo tho????", "kok eneng anu, digituin, sakit"
"wah bahaya iki...repot mengko!"

oke, langsung deh action sebagai guru

"Maksudnya anu apa dik?"

"kaki pak!"

"o kaki, kakinya diapain?"

"dijegal! sampe saya jatuh...kan sakit pak!"

#memanggil si tersangka, "sini kamu...sini, coba jelaskan kejadiannya menurut versimu!"

"begini pak, waktu dia lewat kaki saya mungkin kesangkut di kakinya, jadi dia jatuh deh"

"ah boong!"

"beneran tau"

"eh kamu jangan nuduh dulu yah, mau gak jadi wanita yang baik kayak bunda maria, yang mau mendengarkan dan menerima sesuatu dan tidak menuduh?"

"mau pak..."

"baik, sekarang saya tanya kamu, kamu liat gak ada kaki di situ?"

"nggak.."

"nah itu, artinya kamu gak hati-hati menggunakan kakimu dan matamu, pas jalan gak melihat di situ ada kakinya yang melintang, jadi kamu jatuh deh"

"ummmh, iya"

"tuh kan salah lo sendiri!"

"eits, kamu juga jangan pongah gitu, kamu kan juga salah walaupun gak sengaja"
"sebagai anak cowok, mau gak jadi cowok yang jantan, seperti ayahmu, yang berani mengakui kesalahan?"

"kan saya gak sengaja pak?"

"ya termasuk kesalahan yang gak disengaja selain yang disengaja"
 "kita kan gak tau kita melakukan sesuatu ternyata ada dampaknya secara gak langsung ke orang lain, sehingga orang lain menderita"
"jadi mau gak minta maaf? kalo gak masalah gak selesai"

"Mau pak"

"ya udah sekarang minta maaf dengan jantan"

"dan kamu juga, mau gak kamu memaafkan dia? memaafkan seperti mamamu yang baik selalu memaafkan kesalahanmu?"

"Mau"

salaman deh mereka...masalah selesai. Nangisnya berhenti, dan mereka ketawa lagi.
dalam hati
gue harap
mereka bisa mengerti apa yang gue praktekin di depan mereka...

Untung yang gue hadapin anak kecil
kalo anak gede mah, gengsi kadang membuat semuanya menjadi lebih kompleks

Tuhan Yesus...bimbinglah mereka, bimbinglah aku.

1 komentar:

  1. ah, ini biasa kok brur!
    dulu gue ngajar anak sd kelas 1 ada yang kencing di celana... gara2 maen2 pas pelajaran
    terpaksa gue bawa dia ke kamae mandi buat ganti celana.....
    semua butuh proses dan kerja keras serta bantuan-Nya.....
    yang tabah aje

    BalasHapus