Urip kuwi...

Kamis, 17 Februari 2011

"ketemu klien..."

Sore menjelang malam, jam pulang kerja.
Orang-orang bergaya eropa datang ke warung kopi khas Eropa,
yang juga perlu cash Eropa.
Ada yang berbincang, ada yang pake laptop,
atau gadget mahal lain.
Entahlah sibuk apa mereka.
Tapi di beberapa meja, ada orang yang berbica dan yang lain mendengarkan dalam satu meja kecil
tentunya, sambil minum kopi yang rata-tara harganya 3 dolar

Semua tampak keren,
Semua serba kemeja,
dan yang pria mungkin akan berdasi atau setidaknya memakai batik yang harganya di atas 10 dollar.
Semua tampak rapi,
hanya aku yang mungkin akan terlihat berbeda.
Celana jeans sobek-sobek,
kaos NFC hitam melekat pada badan kurus ini.

yeah, gue pikir semuanya tentang jual beli.
Semua tentang transaksi.
Semuanya tentang untung rugi
dan semuanya adalah tentang UANG.

Gue pikir dalam batasan tertentu semua orang itu sama...butuh uang.

Jika loe duduk di sebuah meja dan memperhatikan sekeliling loe,
loe secara langsung dapat membedakan,
mana yang agen (penjual) mana yang investor (menjadi pembeli).

Loe tahu? hanya berbekal secari kertas dan sebuah pena,
ia mencoret kertas itu,
dan orang yang duduk di depannya termangu ragu dan ada sedikit senyum.

Ada berapa agen ditempat itu?
di dalam warung kopi itu kita dapat liat banyaknya.
Banyak orang datang dan pergi,
dan agen itu adalah
orang yang paling lama duduk di tempat itu.

Dan semua pada akhirnya
bersalaman dengan dekapan tangan yang tegas dan yakin
(-red: mengenali orang sukses lewat caranya bersalaman)
dan saling tersenyum.
DEAL!
sampai pada waktu tertentu,
mereka semua pergi menuju ke ruangan yang sama.
dan gue...
gue ikut ke ruangan itu.. "mari kita temui klien kita!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar